Sistem File dan Basis
Data
1. Sistem File
Sebuah file merupakan sekumpulan
informasi yang tersimpan dalam satu program aplikasi, hingga informasi yang
dibutuhkan dapat diperoleh kembali apabila dibutuhkan atau untuk penggunaan
selanjutnya.
Menurut teknik penyimpanannya
file digolongkan menjadi :
1. File Manual
File
manual menyimpan informasi yang diperoleh kembali, dibaca dan digunakan oleh
pengguna. File manual sebagian besar menggunakan filling cabinet sebagai sarana
penyimpanan.
2. File Komputer
File
komputer menyimpan informasi yang tidak dapat diperoleh kembali oleh manusia
tanpa bantuan pemrosesan komputer.
Seiring dengan berjalannya
waktu, sistem pemrosesan file akan ditinggalkan karena bersifat manual dan
kemudian akan dikembangan sistem pemrosesan dengan pendekatan basis data.
2. Perkembangan Konsep Basis Data
Pengetahuan tentang konsep basis
data muncul dan mulai berkembang seiring dengan adanya kebutuhan pengelolahan
data untuk memenuhi kebutuhan informasi. Perkembangan konsep basis data dapat
dibedakan menjadi 5 antara lain:
1. Tahap I (awal tahun 1960-an)
Ciri konsep basis data pada Tahap I adalah data-data diolah
berdasarkan prinsip berkas (file
processing) pada lingkungan komputer mainframe.
2. Tahap II (awal tahun 1960-an)
Pada akhir tahun 1960-an terjadi perubahan dan kemajuan
mencolok pada konsep basis data dan selanjutnya konsep-konsep tentang basis
data pada masa itu disebut basis data tahap II. Ciri utama basis data tahap II
adalah konsep sistem basis data (Data Base System/DBS), konsep sistem manajemen
basis data (Data Base Management System/DBMS), layanan informasi secara online
dan layanan informasi berbasis teks.
3. Tahap III (awal tahun 1970-an)
Metoda penyimpanan basis data lebih baik terjadi pada tahun ini. Ciri utama
konsep basis data pada tahap III adalah kemunculan aplikasi-aplikasi basis data
berbasis sistem pakar (Expert System), serta pemrograman berorientasi obyek.
4. Tahap IV (awal tahun 1980-an)
Perkembangan yang sangat cepat pada teknologi komputer dan
penyimpanan data sejak tahun 1980-an telah mempengaruhi pandangan dan
pengetahuan dalam konsep basis data. Ciri utama konsep tahap IV adalah sistem
berbasis hypertext yang memungkinkan penampilan informasi berdasarkan suatu kata
kunci pencarian yang dapat dilakukan secara acak.
5. Tahap V (awal tahun 1990-an)
Perkembangan konsep basis data pada tahun 1990-an telah
berkembang kearah aplikasi-aplikasi basis data untuk sistem kecerdaasan buatan,
basis data untuk aplikasi-aplikasi multimedia yang melibatkan data teks, suara,
gambar dan animasi, aplikasi basis data berorientasi obyek, serta
aplikasi-aplikasi basis data secara online untuk jaringan komputer
global/internet. Aplikasi konsep basis data kabur (fuzzy) juga mewarnai konsep basis data pada masa ini.
2.1 Basis Data
Data adalah representasi fakta
dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai, mahasiswa,
pembeli),barang ,hewan ,peristiwa,
konsep, keadaan, dan sebagainnya yang direkam dalam bentuk angka, huruf,
simbol, teks, gambar, bunyi, atau kombinasinya. (Listya Anggraini,2011)
Basis Data adalah kumpulan
file-file yang mempunyai kaitan antara satu file dengan file yang lain sehingga
membentuk suatu bangunan data untuk menginformasikan suatu perusahaan atau
instansi dalam batasan tertentu.
Istilah-istilah Basis Data
Beberapa unsur-unsur yang terdapat dalam basis data sebagai
berikut:
1.
Entititas(Entity)
Entitas adalah orang , tempat
kejadian, atau konsep yang informasinya direkam. Pada bidang kesehatan Entity
adalah Pasien, Dokter, dan Kamar.
2. Record/Tuple
Record adalah kumpulan isi
elemen data(atribut) yanng saling berhubungan dan menginformasikan tentang
suatu entity secara lengkap.
3. Data
Value(Nilai atau isi data)
Merupakan data aktual atau
informasi yang dismpan ditiap data elemen. Is atribut disebut data nilai.
4. Atribute
Setiap entity mempunyai
atribute atau sebutan untuk mewakili
suatu entity. Atribute juga disebut sebagai data elemen, data field, data item.
2.2 Kegunaan Basis Data/ Syarat Basis Data
Penyusunan satu basis data digunakan untuk mengatasi
masalah-masalah pada penyusunan data yaitu :
- Redundansi dan
inkonsistensi data
- Kesulitan pengaksesan data
- Isolasi data untuk
standarisasi
- Multiple user(banyak
pemakai)
- Masalah keamanan (security)
- Masalah integrasi
(kesatuan)
- Masalah data independence
(kebebasan data)
I. Redudansi dan Inkonsistensi Data
Penyimpanan
dibeberapa tempat untuk data yang sama ini disebut dengan redudansi dan
mengakibatkan pemborosan ruang penyimpanan dan juga biaya mengakses jadi lebih
tinggi. Penyimpanan data yang sama berulang-ulang dibeberapa file dapat
mengakibatkan juga inkonsistensi (tidak konsisten). Hal ini terjadi jika
pelanggan tersebut pindah alamat dan nomor telepon maka diharuskan mengupdate.
II. Kesulitan Dalam Pengaksesan Data
Pada
suatu saat dibutuhkan untuk mencetak suatu data siapa saja pelanggan yang
berada di kode pos 55156 Sidoarjo, padahal belum tersedia program yang telah
ditulis untuk mengeluarkan data tersebut. Maka penyelesaian dari masalah tersebut
adalah kearah DBMS yang mampu mengambil data secara langsung dengan yang mudah
dipahami dan digunakan.
III. Isolasi Data untuk standarisasi
Jika
ada beberapa file dalam bentuk format yang tidak sama, maka ini menyulitkan
dalam menulis program aplikasi untuk mengambil dan menyimpan data. Maka
seharusnya data dalam satu database dibuat satu format sehingga mudah dibuat
program aplikasinya.
IV. Multiple User (banyak pemakai)
Salah satu alasan mengapa
database dibangun karena nantinya data tersebut digunakan oleh banyak orang
dalam waktu yang berbeda, diakses oleh program yang sama tapi berbeda orang dan
waktu.
V. Masalah Keamanan (security)
Keamanan
ini dapat diatur oleh program yang dibuat oleh pemrogram atau fasilitas
keamanan dari operating sistem.
VI. Masalah Integritas (kesatuan)
Database
memiliki file-file yang saling berkaitan.
VII. Masalah Data Independent (kebebasan data)
Program
yang telah dibuat tidak bebas dengan
database yang ada.
2.3 Database Management System (DBMS)
Kumpulan file yang saling
berkaitan dengan program untuk pengelolahannya disebut sebagai DBMS.
Database adalah kumpulan datanya,
sedangkan programpengelolahannya berdiri sendiri dalam satu paket program yang
komerial untuk membaca data, mengisi data, menghapus data dan melaporkan data
dalam database.
2.4 Pengertian Sistem Basis Data
Istilah sistem basis data memang
berbeda dengan basis data. Sistem basis data mempunyai istilah yang lebih luas
dibanding dengan basis data. Sistem basis data memuat sekumpulan basis data
dalam suatu sistem yang tidak ada hubungannya satu sama lain, tetapi secara
keseluruhan mempunyai hubungan sebagai sebuah sistem dengan didukung oleh
komponen lainnya.
Sistem basis data dapat
didefinisikan sebagai sekumpulan sub-sistem terdiri dari basis data dengan para
pemakai yang menggunakan basis data secara bersama-sama, personal yang
merancang dan mengelola basis data, serta sistem kompuer yang mendukung. Dari
definisi dapat disimpulakan bahwa sistem basis data mempunyai beberapa elemen
penting antara lain:
1.
Basis data sebagai inti dari sistem basis data.
2.
Perangkat lunak (software) untuk perancanngan
dan pengelolahan basis data. Contoh perangkat lunak adalah dBase III+, Foxbase,
Foxpro, Visual Dbase, Visual Foxpro, Delphi, Ms.Access, MySQL dan masih banyak
lagi.
3.
Perangkat keras(hardware) sebagai pendukung
operasi pengelolah data.
4.
Manusia (brainware) yang mempunyai peran penting
dalam sistem tersebut.
2.5 Perbedaan sistem pemrosesan file dengan sistem basis
data.
Pemrosesan file : menggunakan prinsip setiap aplikasi
memiliki data tersendiri.
- Timbulnya
data rangkap.
- Kesulitan
dalam mengakses data.
- Masalah
pengamanan
- Apabila
terjadi kesalahan atau perubahan pada program aplikasi maka pemakai tidak
dapat mengakses data.
Sistem Basis Data : menggunakan
prinsip data yang disediakan dan dikelola secara terpusat.
- Kerangkapan
data dapat di minimalkan.
- Terpeliharanya
keselarasan data.
- Data
dapat dipakai secara bersama.
- Pembatasan
untuk keamanan data dapat diterapkan.
- Terpeliharanya
integritas data.
- Standarisasi
dapat diterapkan.